Curhat, tutorial, tugas kuliah, dll..

Sebelum membaca part 2 ini alangkah lebih baiknya jika sudah membaca part 1 di https://rifaniponk.wordpress.com/2013/01/27/kampusku-it-telkomku-part1/.

Tahun pertama

Tahun pertama saya kuliah di ITT itu rasanyaaaaa …. soalnya gmn ya, tahun pertama itu saya berasa mendapatkan semua yang baru di ITT, mulai dari ilmu baru (pemrograman) yang pola berfikirnya beda bgt sama pelajaran2 di SMA, selain itu teman baru dari seluruh Indonesia yang karakternya beda2, dan masih banyak lagi hal2 baru yang tidak saya temukan di SMA.

Galau

Yaa tahun pertama ini merupakan tahun kegalauan saya. kenapa? Pertama ialah saya galau karena “mau ikut SNMPTN lagi atau engga ya?”, itu pertanyaan yang sering muncul di dalam hati. Hal ini diperburuk dengan banyak teman2 sekelas yang ikut ujian lagi dan ingin pindah kuliah (lihat kondisi kyk gini saya jadi berasa bahwa IT Telkom

gak bagus karena mahasiswanya ingin pada pindah). Nah pada saat yang sama juga banyak teman2 yang cerita kalau ITB, UI, dan lain-lain itu lebih bagus, masa depan lebih cerah, dll. Ini pokoknya bikin saya fully galau dan bingung, karena saya selalu bertanya “apakah disini saya bisa sukses?”.

Akhirnya, saya bersyukur karena tidak mengikuti ujian lagi yang berpotensi utk membuat saya pindah kuliah. Waktu itu saya mengalami males yang luar biasa utk mempelajari soal2 SNMPTN dan akhirnya saya tidak ikut semua ujian masuk perguruan tinggi lagi di tahun pertama kuliah. Dan saya bilang kemalasan pada saat itu adalah ANUGERAH. Kenapa? Soalnya setelah saya melewati tahun Kedua dan Ketiga, bahkan sampai lulus saya merasa bahwa Informatika – IT Telkom adalah tempat yang paling pas untuk saya.

Gagal

Selain tahun galau, tahun pertama juga merupakan tahun gagal (belum berhasil)  untuk saya. Kenapa? soalnya di tahun pertama ini saya selalu gagal ketika saya mengikuti tes masuk UKM/ORMAWA. beberapa kali saya apply CV, dll agar bisa ikut bergabung dengan sebuah UKM/ORMAWA, tapi saya selalu di reject (padahal udah wawancara dengan menggebu-gebu). Tentu saja mungkin karena background organisasi saya di SMA yang sangat buruk (pas SMA sama sekali ga pernah ikut organisasi). Beberapa UKM/ORMAWA yang telah me-reject saya yaitu: HMIF, PB (Club Bulutangkis), dan Programming Club. Kayaknya sih masih banyak yg nge-reject saya, tapi saya lupa dan ingetnya cuma 3 itu.

Tapi dari semua kegagalan itu ternyata ada hikmahnya loh sob. Setelah saya analisis, ternyata gini… Saya ga keterima di HMIF mungkin karena jalan saya di BEM (Tahun kedua saya di terima sebagai pengurus BEM) dan mungkin karena HMIF tidak cocok untuk saya. Saya ga diterima di PB, itu sih emang dasarnya aja saya bulutangkisnya CUPU. jadi daripada nanti saya malu-maluin PB, mending saya ga usah gabung kan ya? hahahaha. Nah Kalo programming club itu mungkin supaya saya belajar lebih giat lagi karena waktu itu skill pemrograman saya masih sangat CUPU + GAPTEK pula. Dan tau ga? akhirnya saya di terima jadi anggota programming club di tahun kedua loh Open-mouthed smile. Berarti kesimpulannya itu bener kata pepatah loh sob, bahwa kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda Smile

Comments on: "Kampusku, IT Telkomku (part 2)" (1)

Leave a comment